Rabu, 26 April 2017

Psikologi dan Romantisme Suami Istri
Ustadz dr. Raehanul Bahraen
poster iklannya yang dikirim teman lewat WA


Kajian ini, awalnya dari info teman, saking penasarannya dengan beliau pembicara, maka maulah aku diajak mengikuti kajiannya, lagipula judulnya menarik sekali.
Sesampai di sana, bagiaan akhwat sudah cukup penuh. tentulah setelah mendapat konsumsi, kami diminta merapatkan shaf agar peserta lain bisa mendapatkan tempat juga. Sayangnya di sana diberikan hijab antara jama'ah laki-laki dan perempuan, sehingga jama'ah perempuan tidak bisa melihat wajah sang pembicara.. yach sedikit kecewa sih..Hehehe. lalu acara dimulai lah dengan pembukaan dari moderator yang lalu disambung oleh sang narasumber ustadz dr Raehanul Bahraen.

Beliau langsung membahas tentang psikologi suami istri, hal itu berkaitan dengan cara-cara memahami satu sama lain. Akan tetapi, memahaminya ialah dengan syariat, menjadikan pedoman dan motivasi dari shiroh nabi, bukan dari artis, orang nasrani, dll. Padahal dalam Islam sudah dijelaskan dan dibahas sedetail mungkin.

Dikatakan oleh sahabat bahwa: Kehinaan tidak akan dicabut sampai kita kembali ke agama Islam
Ustadz Raehanul mengatakan bahwa, jika ditanya mata kuliah yang wajib ada dalam perkuliahan, beliau menjawab bahwa seharusnya mata kuliah tersebut adalah ilmu membina rumah tangga dan ilmu mendidik anak. Hal itu disebabkan karena amat pentingnya ilmu membangun rumah tangga dan ilmu mendidik anak untuk kelangsungan generasi Islam.

Rumah tangga adalah perwakilan dari masyarakat. Perceraian adalah prestasi terbesar besar yg dicapai oleh setan. Tujuannya adalah merusak anak2 korban perceraian tsb, ibarat sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, karena telah merusak rumah tangga dan merusak anak2 korban perceraian.

Beliau menjelaskan pula tentang romantisme. Romantisme terwujud dengan kestabilan. Ternyata, kata beliau, Kunci kestabilan adalah terletak pada suami. Karena ia adalah pemimpin. Ia akan ditanya tentang dirinya dan keluarganya. Lelaki jadi pemimpin karena punya kelebihan daripada wanita, yaitu lebih Tenang sabar dan logis (tenang pikiran/logikanya). Sementara wanita lebih mengandalkan perasaan karena sejatinya ia adalah tulang rusuk yg bengkok. Maka dari itu suami haruslah tegas tetapi juga lembut.

Pernah suatu ketika 8 istri Rasulullah tdk patuh yaitu minta kenaikan uang belanja, telah dijelaskan dan dinasehati tapi tetap marah dan menuntut, maka Rasulullah mengalah dan menjauhi istri2nya, mengasingkan diri di kandang kambing selama sebulan sehingga para istri menyadari akibatnya jika berkepanjangan. Akhlak bagus dari seorang suami adalah bersabar dgn bengkoknya kesalahan istri.
Ketika Aisyah marah karena suatu hal, Rasulullah membiarkan Aisyah marah lalu memeluknya dengan cinta.
Heliau juga menjelaskan bahwa Menikah berarti memisahkan, memisahkan istri dari orang-orang yg menyayanginya, Maka suami harus memenuhi semua itu dalam satu dekapan sebagai ganti orang yang menyayanginya itu.

Kemudian ketika beliau berbicara tentang mengapa Wanita adalah kebanyakan penghuni neraka, beliau menjawab berdasarkan hadits nabi ketika Rasulullah ditampakkan oleh malaikat tentang neraka, bahwasanya wanita menjadi kebanyakan penghuni neraka adalah karena sifat dasar istri berpotensi mengingkari kebaikan suami.

Menurut psikologi, Kadang sifat dasar perempuan adalah mematuhi orang yang bisa membuatnya menangis --haru, baper-- sehari/ sekali, namun dengan mudah melupakan (tidak patuh/ mengingkari) pada orang yang membuatnya tertawa setiap hari.
Contoh: seorang anak perempuan klepek-klepek dengan laki-laki yqng berkorban memberi hadiah dan lebih menurutinya, daripada menuruti orang tuanya walaupun sama2 pernah bahkan sering memberinya hadiah.

Begitu juga dengan seorang istri, seringkali mengingkari nikmat dari suami karena terkena dengan suatu hal dari orang lain.
Maka saat istri marah hendaknya suami minta maaf, saling memaafkan, karena sangat sulit untuk membuat wanita minta maaf, begitu kata ustadz penceramah.

Jam sudah hampir menunjukkan waktu pukul 11. 00, ustadz melanjutkan pembahasan tentang Wanita penghuni surga, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Wanita yang lembut
2. Wanita yang banyak anaknya
3. Tidak gengsi (ustadz memberi gambaran sesuai hadits, ketika suami tidak ridho, istri tidak gengsi minta maaf, dan mengatakan dengan pengibaratan: ini tanganku di atas tanganmu, dan mataku tidak bisa terpejam sebelum engkau Ridho) #baru pertama denger dan rasanya mak dheg, meleleh haru hiks--

Bahasan terakhir sebelum sesi tanya-jawab adalah tentang Romantisme dalam rumah tangga, yaitu seperti:
1. Saling bantu dalam kebaikan
2. Suami membangunkan sholat malam
3. Suami bekerja keras mencari nafkah

Karena memang hidup tidak selalu indah seperti di FTV, dan keluarga yang membentuk generasi Islam yang kuat tidak berawal dari candaan yang sia-sia, tidak setiap lelaki bisa merangkai kata, menyanyikan lagu, bermesra seperti yang dibayangkan, maka dengan romantisme dalam ketaatan, tentulah akan membuat rumah tangga menjadi langgeng dengan tujuan meraih ridho Allah. Insyaa Allah.

Begitulah, sesi ceramah dari ustadz dr. Raehanul Bahraen, sangat berkesan walaupun sebentar. Semoga bisa saling memahami untuk meraih ridho Allah, kelak ketika telah dipersatukan dengan jodohku nanti, Aamiin.
😊😍
Posted by happy On 2:12 PM No comments

0 comments:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Labels

Blogger news

Categories